News Update :

Perempuan Muda Aceh Mengaku Dihipnotis di Bandung

Selasa, 06 Maret 2012

Perempuan Muda Aceh Mengaku Dihipnotis di Bandung
SERAMBI INDONESIA/DEDE ROSADI
Aisyah Rahayu (23) mengaku jadi korban hipnotis di Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/3/2012) lalu. Ia baru sadar ketika sudah ada di Ketapang Indah, Aceh Singkil, Selasa (6/3/2012). 
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Dede Rosadi
TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Seorang perempuan berkerudung yang mengenakan baju lengan panjang hitam dan jins, menjadi perhatian warga Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil.
Pasalnya, perempuan muda bernama Aisyah Rahayu mengaku menjadi korban hipnotis di Bandung, Jawa Barat pada Minggu (4/3/2012) lalu, hingga seluruh harta bendanya hilang.
Anehnya, dua hari kemudian atau Selasa (6/3/2012) sore, Aisyah sudah ada di Aceh Singkil. Ais, begitu lah perempuan yang diperkirakan berumur 23 tahun, mengaku biasa dipanggil.
Ia kuliah semester VI di Depkes Banda Aceh, jurusan perawat gigi. Sudah sebulan belakangan ia indekos di rumah milik Agus Mainar, di depan TVRI Banda Aceh. 
Namun, saat ditanya nomor telepon siapa yang bisa dihubungi, ia menjawab tidak ingat. Kejanggalan lainnya, ia mengaku kehilangan seluruh harta bendanya akibat hipnotis.
Tapi, di saku celananya masih ada ponsel Nokia, tanpa SIM card. Warga pun tak ia perkenankan melihat isi ponsel tersebut.
Keganjilan lainnya, ia mengaku mengaku lahir dan besar di Aceh Besar, tapi ketika diajak bicara bahasa Aceh, Ais tak bisa.
Ais hanya lancar bercerita jika ditanya kronologis hipnotis yang dialaminya. Menurut aisyah, kisah hipnotis yang menimpanya berawal pada Minggu (26/2/2012) malam.
Kala itu, ia berangkat ke Bandung menggunakan bus, untuk bertandang ke rumah temannya bernama Eis (26). Seminggu di tempat sahabatnya itu, pada Senin (4/3/2012) malam, Ais pulang naik mobil jurusan Medan.
Dalam kendaraan yang masih berada di Bandung, ia mengaku diberi air mineral oleh sopir. Dari situlah Aisyah mengaku kena hipnotis.
Keterangan Aisyah dinilai warga tak masuk logika. Sebab, perjalanan Banda Aceh-Bandung lalu tiba di Singkil, butuh waktu seminggu.
Bila ditambah tinggal di Bandung selama seminggu, seharusnya Aisyah ada di Singkil paling cepat akhir pekan ini.
"Kami bingung mendengar jawabannya. Dia tidak bawa identitas apa-apa, ditanya juga aneh-aneh jawabannya," kata Jasmuddin, Kepala Desa Ketapang Indah.
Setelah larut malam, Aisyah dibawa ke Mapolres Aceh Singkil. Warga tidak mau berbagi tempat tinggal, untuk menampung perempuan misterius itu. (*)

Editor: Yaspen Martinus  |  Sumber: Serambi Indonesia
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com


Artikel Terkait:

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Dayat News 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.